Dari Sahabat

Menembus Batas Impian Melalui Teknologi by Dian Aryanti on Kartini Digital XL Blog Writing

Restiti tidak pernah mengeyam bangku sekolah karena ketidakmampuan ekonomi. Tetapi Tuhan memang Maha Adil karena Restiti memiliki kemampuan menjahit yang dipelajarinya dari sang ibu. Dengan kemampuannya menjahit, Restiti mengisi waktunya membuat kebaya dari bahan sisa. Kebaya jahitan Restiti bukanlah kebaya biasa, melainkan kebaya Bali untuk boneka Barbie. Cerita tentang Restiti kemudian disebarluaskan Sakti melalui internet dan jaringan pertemanan dunia maya. Baju kebaya buatan Restiti dimuat dalam satu situs yang dibuat khusus oleh Sakti dan bisa diakses melalui www.restiti.com, juga blog pribadi, twitterdan facebook pribadi miliknya. Hasilnya, kebaya mini Restiti dikenal luas dan kini dikenal dengan Restiti’s Balinese Kebaya. Kondisi ekonomi keluarga Restiti terbantu dan yang lebih utama adalah Restiti mulai percaya diri dengan kemampuan dirinya dan berani bermimpi lebih tinggi. Mimpi Restiti sangat sederhana, ia hanya ingin hidup lebih layak, dan teknologi memfasilitasi mimpinya. read more


Pencipta Busana Kebaya Bali untuk Boneka Barbie pertama di Dunia by Hendra W. Saputro, 12/09/2010 at 11:52:00 am

Ditengah segala keterbatasan, Restiti kecil hidup bersama bakatnya dalam sepi selama 19 tahun lamanya. Meniru aktifitas Sang Meme yang merupakan seorang penjahit, Restiti pun ikut menjahit. Apa yang dijahit Restiti bukanlah sesuatu yang lazim. Restiti menjahit kebaya-kebaya kecil dari bahan bahan sisa. Yang hari ini kita kenal sebagai Restiti’s Balinese Kebaya.

Salah satu hasil karya Restiti adalah Kebaya Bali untuk Barbie (Balinese Kebaya for Barbie), sebuah boneka mainan fenomenal. Disamping itu Restiti mampu membuat busana Barbie dengan model-model modern dan stylist. Read more...


Meriahnya Kreativitas Anak Muda Bali by Anton Muhajir, 12/05/2010

Meski cacat fisik tak bisa berjalan sehingga harus pakai kursi roda, Restiti bisa membuat karya jenius dari Bali: Barbie berkebaya Bali. Restiti tak pernah sekolah. Dia tinggal di desa tepi Danau Batur itu. Tapi, dia melampau kondisi fisik yang bagi banyak orang dianggap sebagai hambatan. Restiti membuat sendiri idola global itu dengan sentuhan lokal.

Cerita tentang Restiti, menurutku, sangat menggugah. Bagaimana seorang perempuan muda dari desa dengan “keterbatasan” fisiknya justru melahirkan karya Barbie from Bali, sesuatu yang bisa memadukan ikon globa dalam kemasan lokal. Restiti salah satu inspirasi di PKN kali ini. Read more...

 
Beranda Hati Restiti by Sakti Soediro 12/01/2010 10:58:00 PM

Pertemuan saya dengan Restiti dua bulan yang silam itu, mengingatkan saya pada quotes cantik Marguerite De Valois, Sang Ratu Perancis abad ke 16,

“Love works in miracles every day: such as weakening the strong, and strengthening the weak; making fools of the wise, and wise men of fools; favouring the passions, destroying reason, and in a word, turning everything topsy-turvy .”

I am awake by the time I met Restiti. Buat saya Restiti adalah bukti, jika cinta dan semua keajaiban didalamnya itu tak pernah tidur. Ia bekerja setiap hari. Meretas segala alasan, mengurai benang kusut kehidupan, mempertemukan orang-orang jauh yang memang sudah ditakdirkan untuk bertemu dan merubah keadaan sesulit apapun menjadi begitu penuh pengharapan semudah membalikkan telapak tangan. Read More...

Text