Restiti, perempuan muda berbakat dari Desa Songan Kecamatan Kintamani. Sebuah kecamatan di Bali Utara yang berpenduduk kurang lebih 15 ribu jiwa. Restiti menjejak fajar pertamanya mengenal hidup di 19 tahun silam. Terlahir dengan dua berkah yang bersanding serupa dua sisi dari satu keping uang logam. Bakat & keterbatasan fisik. Kelainan pertumbuhan tulang membuat Restiti harus tergantung pada Sang
Meme dan kursi rodanya sejak awal masa pertumbuhannya. Malang tak dapat ditampik, keterbatasan informasi dan lemahnya kondisi ekonomi membuat Restiti tak pernah merasakan indah lucunya masa sekolah.
Ditengah segala keterbatasan, Restiti kecil hidup bersama bakatnya dalam sepi selama 19 tahun lamanya. Meniru aktifitas Sang
Meme yang merupakan seorang penjahit, Restiti pun ikut menjahit. Apa yang dijahit Restiti bukanlah sesuatu yang lazim. Restiti menjahit kebaya-kebaya kecil dari bahan bahan sisa. Yang hari ini kita kenal sebagai Restiti's Balinese Kebaya.
Sahabat Restiti
Sakti Soediro
Skype / FB : Sakti Soediro
Twitter : @saktisoe
saktisoe@gmail.com
